Sabtu, 17 Maret 2012

Endogen dan eksogen


TENAGA ENDOGEN DAN EKSOGEN
A.   PENDAHULUAN
Bentuk permukaan bumi bersifat dinamis artinya dari waktu ke waktu terus mengalami perkembangan dan perubahan. Secara umum bentuk permukaan bumi tidaklah rata, dengan pengertian lain terdapat bentuk permukaan yang tinggi/terjal ada pula yang rendah/landai. Tinggi rendahnya permukaan bumi disebut relief.
Litosfer adalah lapisan kulit bumi paling luar berupa batuan padat. Tebal umumnya 20-50 km di bawah benua, 10-12 km di bawah samudra.
Secara garis besar batuan pembentuk litosfer dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
  • Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari lapisan magma yang membeku. Ciri umumnya homogen, kompak, tak ada pelapisan, tidak mengandung fosil.
  • Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena adanya proses pengendapan. Butiran batuan sedimen berasal dari macam-macam batuan lewat proses pelapukan, lewat air ataupun angin.
  • Batuan metamorf adalah batuan yang telah mengalami perubahan, baik secara fisik maupun kimiawi, sehingga berbeda dari batuan induknya. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses perubahannya antara lain suhu tinggi, tekanan kuat, dan waktu lama.
Perubahan bentuk muka bumi secara alami dipengaruhi oleh tenaga alami yaitu tenaga endogen dan eksogen. Tenaga endogen meliputi vulkanisme (aktivitas gunung api), tektonisme (aktivitas gerakan lapisan bumi), dan gempa, sedangkan tenaga eksogen meliputi kekuatan angin, air, dan gletser.
B.   TENAGA ENDOGEN
Tenaga Endogen juga bisa disebut juga tenaga tektonik. Tenaga Endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga Endogen terdiri dari proses diatropisme dan proses vulkanisme. Tenaga Endogen sering menekan di sekitar lapisan-lapisan batuan pembentuk kulit bumi (litosfer).
Berdasarkan luas dan waktu terjadinya, gerakan lempeng tektonik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gerak epirogenetik dan gerak orogenetik.
Gerak epirogenetik, adalah gerak atau pergeseran lapisan kerak bumi yang relatif lambat dan berlangsung dalam waktu yang lama, serta meliputi daerah yang luas. Contoh: penenggelaman benua Gondwana menjadi Sesar Hindia. Gerak epirogentik dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut:
·         Epirogentik positif, yaitu gerak turunnya daratan sehingga kelihatannya permukaan air laut yang naik. Contoh: Turunnya pulau-pulau di Indonesia bagian timur (Kepulauan Maluku dari pulau-pulau barat daya sampai ke pulau Banda).
·         Epirogentik negatif, yaitu gerak naiknya daratan sehingga kelihatannya permukaan air yang turun. Contoh: naiknya Pulau Buton dan Pulau Timor.
Gerak orogenetik, ialah proses pembentukan pegunungan. Proses orogenesis meliputi luas areal yang relatif sempit dan salam waktu yang relatif singkat, dibandingkan epirogenesis.
Gerak orogenetik menyebabkan tekanan horizontal dan vertikal di kulit bumi, yang mengakibatkan terjadinya dislokasi atau berpindah-pindahnya letak lapisan kulit bumi. Peristiwa ini dapat menimbulkan lipatan dan patahan.
1.   Proses Lipatan
Proses lipatan (Folded process), yaitu suatu bentuk kulit bumi berbentuk lipatan (gelombang) yang terjadi karena adanya tenaga endogen yang arahnya mendatar dari dua arah berlawanan, sehingga lapisan-lapisan batuan di sekitarnya terlipat dan membentuk puncak lipatan (antiklin) serta lembah lipatan (sinklin). Fenomena ini dapat kamu saksikan apabila melewati jalan yang menerobos dua bukit, maka nampak pada sisi kiri kanan jalan singkapan kerak bumi berupa lapisan bergelombang, ada bagian yang naik dan ada pula yang turun. Itulah salah satu gejala lipatan.
Apabila terbentuk beberapa puncak lipatan disebut antiklinorium dan beberapa lembah lipatan disebutsinklinorium. Ada beberapa macam jenis lipatan yang dikenal yaitu :
·         Lipatan tegak, dihasilkan dua arah mendatar disertai kekuatan dan arah gerakan sama.
·         Lipatan miring, diakibatkan gaya tangensial satu dan yang lain. Ditunjukkan oleh bidang porosnya yang miring.
·         Lipatan menggantung, diakibatkan salah satu gaya tangensial yang terus bekerja sehingga salah satu sisi lain lebih miring. Sedemikian sehingga kemiringan sayap dan kecuramannya sudah melalui poros vertikal.
·         Lipatan rebah, diakibatkan lipatan miring dan menggantung mendapatkan gaya tangensial yang lebih besar dari yang lain.
·         Lipatan sesar sungkup, diakibatkan lipatan rebah tetap mendapatkan tekanan gaya tangensial.
·         Lipatan isoklinal, deret lipatan yang memiliki bentuk sama besar.
·         Lipatan monoklinal, yaitu pencuraman setempat di suatu daerah yang umumnya ditandai kemiringan landai.
·         Lipatan terbuka, lipatan yang masih berpotensi lebih melengkung lagi.
2.   Proses Patahan
Bentuk atau morfologi hasil tenaga tektonisme lainnya adalah patahan atau sesar. Bentuk alam ini terjadi karena adanya proses pematahan (fault process) pada lapisan kulit bumi. Prosesnya terjadi sangat cepat, sehingga lapisan-lapisan yang terkena tekanan tidak sempat lagi melipat, melainkan timbul retakan dan patah. Bentuk patahan dapat dibedakan berdasarkan arah dan kekuatan tenaga tekanan, sebagai berikut :
Ø  Adanya tenaga endogen yang arahnya mendatar dan saling menjauh satu sama lain, sehingga pada bongkah batuan terjadi retakan-retakan dan akhirnya patah membentuk bagian yang merosot (graben atau slenk) dan bagian yang menonjol (horst);
Ø  Adanya tenaga endogen yang berarah vertikal;
Ø  Adanya dua buah tenaga endogen mendatar yang berlawanan arah, sehingga menimbulkan pergeseran batuan, yang disebut sesar mendatar.


Alur akibat pecahnya batuan pada proses patahan disebut alur patahan.
Alur patahan yang besar bisa sampai ke batuan di bawah tanah yang dalam dan merentang sepanjang benua. Alur patahan terbesar di dunia, sama seperti gempa bumi terkuat, bisa ditemukan di dekat tipe lempeng. Beberapa patahan besar membelah tanah saat mereka bergerak, mendorong naik wilayah daratan, atau membuatnya amblas. Setelah gempa bumi, saat energi dilepaskan, kumpulan batuan di kedua sisi patahan terkunci menjadi satu di posisinya yang baru.
Tekanan dan tegangan yang menyebabkan gempa bumi yang pertama sering terulang dan terus bertambah hingga menyebabkan gempa bumi.

Proses datropisme juga dapat menyababkan truktur lapisan-lapian batuan retak-retak dan patah. Lapiasan batuan yang mengalami proses patahan ada yang mengalami pemerosotan yang membentuk lemdh patahan dan ada yang terangkat membentuk puck patahan. Lembah patahan disebut slenk atau graben sedangkan puncak patahan dinamakan horst.
C.   TENAGA EKSOGEN
Tenaga eksogen yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifat umum tenaga eksogen adalah merombak bentuk permukaan bumi hasil bentukan dari tenaga endogen. Bukit atau tebing yang terbentuk hasil tenaga endogen terkikis oleh angin, sehingga dapat mengubah bentuk permukaan bumi.
Secara umum tenaga eksogen berasal dari 3 sumber, yaitu:
·         Atmosfer, yaitu perubahan suhu dan angin.
·         Air yaitu bisa berupa aliran air, siraman hujan, hempasan gelombang laut, gletser, dan sebagainya.
·         Organisme yaitu berupa jasad renik, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia.
 
Di permukaan laut, bagian litosfer yang muncul akan mengalami penggerusan oleh tenaga eksogen yaitu dengan jalan pelapukan, pengikisan dan pengangkutan, serta sedimentasi. Misalnya di permukaan laut muncul bukit hasil aktivitas tektonisme atau vulkanisme. Mula-mula bukit dihancurkannya melalui tenaga pelapukan, kemudian puing-puing yang telah hancur diangkut oleh tenaga air, angin, gletser atau dengan hanya grafitasi bumi. Hasil pengangkutan itu kemudian diendapkan, ditimbun di bagian lain yang akhirnya membentuk timbunan atau hamparan bantuan hancur dari yang kasar sampai yang halus.
Contoh lain dari tenaga eksogen adalah pengikisan pantai. Setiap saat air laut menerjang pantai yang akibatnya tanah dan batuannya terkikis dan terbawa oleh air. Tanah dan batuan yang dibawa air tersebut kemudian diendapkan dan menyebabkan pantai menjadi dangkal. Di daerah pegunungan bisa juga ditemukan sebuah bukit batu yang kian hari semakin kecil akibat tiupan angin

1.   Pelapukan
Pelapukan merupakan tenaga perombak (pengkikisan) oleh media penghancur. Proses pelapukan dapat dikatakan sebagai proses penghancuran massa batuan melalui media penghancuran, berupa: 
·         Sinar matahari
·         AirGletser
·         Reaksi kimiawi
·         Kegiatan makhluk hidup (organisme)
Proses pelapukan terbagi jadi tiga, yaitu :
Ø  Pelapukan Mekanik
Pelapukan mekanik (fisik) adalah proses pengkikisan dan penghancuran bongkahan batu jadi bongkahan yang lebih kecil,tetapi tidak mengubah unsur kimianya. Proses ini disebabkan oleh sinar matahari, perubahan suhu tiba-tiba, dan pembekuan air pada celha batu.
Ø  Pelapukan Kimiawi
Pelapukan adalah penghcuran dan pengkikisan batuan dengan mengubah susunan kimiaai batu yang terlapukkan. Jenis pelapukan kimiawi terdiridari dua macam, yaitu proses oksidasi dan proses hidrolisis.
Ø  Pelapukan Organik
Pelapukan organik dihasilkan oleh aktifitas makhluk hidup, seperti pelapukan oleh akar tanaman (lumut dan paku-pakuan) dan aktivitas haewn (cacing tanah dan serangga).

2.   Erosi
gambat erosi oleh angin

erosi oleh air

Erosi seperti pelapukan adalah tenaga perombak (pengkikisan). Tapi yang membedakan erosi dengan pelapukan adalah erosi adalah pengkikisan oleh media yang bergerak, seperti air sungai, angin, gelombang laut, atau gletser. Erosi dibedakan oleh jenis tenaga perombaknya yaitu :Erosi air, Erosi angin (deflasi), Erosi gelombang laut (abarasi / erosi marin ), Erosi gletser (glasial)'

Tahapan dalam Erosi Air
Proses pengkikisan oleh air yang mengalir terjadi dalam empat tingkatan yang berbeda sesuai dengan kerusakan tanah atau batuan yang terkena erosi, sebagai berikut.
Ø  Erosi percik, yaitu proses pengkikisan oleh percikan air hujan yang jatuh ke bumi.
Ø  Erosi lembar, yaitu proses pengkikisan lapisan tanah paling atas sehingga kesuburannya berkurang. Pengkikisan lembar ditandai oleh :  coklat, warna air yang terkikis menjadi lebih pucat, kesuburan tanah berkurang
Ø  Erosi alur, adalah lanjutan dari erosi lembar. Ciri khas erosi alur adalah adanya alur-alur pada tanah sebsgai tempat mengalirnya air 
Ø  Erosi 'parit, adalah terbentuknya parit-parit atau lembah akibat pengkikisan aliran air. Bila erosi parit terus berlanjut, maka luas lahan kritis dapat meluas, dan pada tingkat ini tanah sudah rusak. 

Global Warming


CARA MENGANTISIPASI GLOBAL WARMING





Pemanasan global saat ini bukan hanya menjadi masalah dari satu negara saja, namun pemanasan global kini telah menjadi masalah bagi semua negara dan penduduk dunia. Pemanasan global telah menyebabkan perubahan cuaca yang ekstrim khususnya di Indonesia. Musim hujan dan kemarau kini datang dengan tidak teratur. Hari ini panas, besok hujan, lusa panas lagi. Dampak ekonominya tentu saja sangat besar, sebab petani mengalami kesulitan dalam melakukan penanaman. Selain itu, dari segi kesehatan, banyaknya polusi dan perubahan cuaca ekstrim telah membuat tubuh semakin rentan oleh ancaman penyakit.

Masalah global ini tidak akan dapat diselesaikan jika hanya terus berharap pada pemerintah. Masyarakat harus saling bahu-membahu untuk mengurangi sekaligus memperlambat terjadinya global warming. Ada banyak cara yang dapat kita lakukan untuk mengurangi dampak dari global warming/pemanasan global, cara-cara tersebut umumnya mudah dan sederhana. Tetapi kurang dilakukan secara serius oleh kebanyakan orang. Padahal pemanasan global adalah masalah yang serius. Hal-hal tersebut bisa dimulai dari hal-hal kecil yang dapat dilakukan oleh semua orang dari rumah tempat kita tinggal, diantaranya seperti hal-hal berikut ini:
1.        Hematlah Pemakaian Listrik
Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menghemat pemakaian listrik seperti:
·         Mematikan lampu dan peralatan listrik lainnya ketika sedang tidak digunakan.
·         Menggunakan lampu hemat energi (jenis lampu hemat energi akan memangkas 80 % boros listrik daripada lampu pijar).
·         Matikan pemanas nasi selama beberapa jam untuk mengurangi penggunaan listrik.
·         Jangan sering memasukkan makanan panas langsung ke dalam kulkas, serta jangan sering-sering membuka pintu kulkas terlalu lama.

2.       Hematlah Pemakaian Air
Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menghemat pemakaian air adalah seperti :.
·         Jangan mencuci piring dengan air yang mengalir terus menerus karena air akan banyak terbuang, dalam 1 menit terbuang sekitar 10 liter.
·         Mandi menggunakan gayung seperlunya atau memakai kran shower daripada berendam pada ‘bath-tub’.
·         Demikian pula untuk mencuci mobil, cukup gunakan ember dan gayung daripada menggunakan selang dengan air mengalir.
·         Periksa dan cegah bila terjadi kebocoran pada pipa-pipa air agar tidak boros air.
·         Gunakan air bilasan cucian pakaian terakhir, gunakan air bilasan cucian beras, buah dan sayur juga untuk menyiram tanaman.
·         Tadah air hujan dan manfaatkan untuk menyiram tanaman, membersihkan lantai dsb.

3.       Reuse (Menggunakan Kembali)
Misalnya, menggunakan kembali kantong plastik untuk membawa belanjaan, membawa tas kertas sendiri dari rumah saat berbelanja, belilah produk-produk yang bisa diisi ulang, gunakan koran atau kertas bekas untuk membungkus barang, dll.
4.       Reduce (Mengurangi/Menghemat)
Misalnya, belilah barang-barang mebel atau peralatan dapur yang benar-benar dibutuhkan, kurangi makanan cepat saji, kurangi penggunaan pestisida, hindari membeli produk dari hewan/tumbuhan langka, kurangi produksi limbah rumah tangga, hemat penggunaan kertas dan tissue karena terbuat dari kayu yang harus ditebang dari pohon di hutan, sedangkan hutan dibutuhkan untuk menetralisir emisi CO2 di udara, dll.
5.       Recycle (Mendaur Ulang)
Mulailah gunakan pakaian yang cukup ramah bagi lingkungan, gunakan botol-botol bekas untuk keperluan lain, misal jadi vas bunga, kreasikan barang bekas menjadi barang yang memiliki nilai jual, pisahkan sampah organik dan anorganik, buatlah pupuk kompos dari limbah dapur dan daun/ranting pohon yang berterbaran disekitar rumah, dll.
6.       Usahakan lakukan penghijauan/reboisasi
Salah satu cara termudah adalah dengan menanam pohon pelindung disekitar rumah atau membuat taman disekitar rumah agar rumah jadi tampak hijau. Pohon-pohon yang kita tanam di halaman rumah sekecil apa pun halamannya, sudah pasti akan berperan untuk menetralisir CO2 di udara sekaligus menyegarkan dan menyehatkan kita. Jadi jangan ragu untuk mulai menanam pohon dan terus tambah koleksi tanaman di halaman rumah. Mau tanaman hias, bunga, buah atau apotik hidup, sayuran dan bumbu dapur tidak masalah. Dan jika sebagian besar warga bumi melakukannya, akan memberikan manfaat yang sangat signifikan untuk mereduksi CO2 di udara dan pada akhirnya pemanasan global pun dapat diredam. Gunakan pupuk organik untuk menyuburkan tanaman, atau pupuk kompos yang bisa kita buat sendiri, lebih hemat dan ramah lingkungan.
7.       Jangan sering-sering naik kendaraan pribadi
Saat ini jumlah kendaraan pribadi sudah teramat banyak dan bikin sumpek. Sektor transportasi menyumbang sampai 14 % emisi gas rumah kaca ke atmosfer, jika kita menggunakan kendaran umum maka kita mengurangi emisi gas rumah kaca, karena dalam satu kendaraan umum bisa mengangkut puluhan orang, dan itu sangat hemat energi. Dibandingkan dengan kendaraan pribadi seperti sedan yang hanya mengangkut maksimal empat orang. Jika memungkinkan untuk naik angkutan umum, lebih baik anda mulai terbiasa untuk melakukannya. Selain menghemat bahan bakar, anda juga dapat mengurangi jumlah polusi udara yang dihasilkan dari kendaraan bermotor yang telah menyebabkan semakin seringnya terjadi hujan asam yang merusak lingkungan.
8.        Manfaatkan Sumber Energi dari Alam

Jika ingin, membangun rumah tinggal jangan lupa memanfaatkan sirkulasi udara angin dan cahaya alamiah dari matahari secara optimal. Pada Negara yang sudah sangat peduli Bumi, seperti Swedia, Denmark dan juga Jepang, pemakaian listrik sudah mulai memanfaatkan tenaga kincir angin dan panel surya, mudah-mudahan di Indonesia bisa segera diterapkan juga, mengingat listrik dari PLN pun sekarang belum bisa menjangkau seluruh pelosok daerah terutama daerah terpencil.   Sumber energi alam lain yang bisa dimanfaatkan adalah tenaga air (mikrohidro) dan panas bumi (geothermal). Kesemuanya ini merupakan sumber energi alam yang ramah lingkungan.  Gunakan juga kaca berwarna hijau untuk mengurangi panas di rumah Anda.
Masih banyak cara lain yang dapat anda, saya dan kita semua lakukan untuk mencegah dan mengurangi dampak global warming dan pemanasan gobal yang terus mengancam kehidupan makhluk hidup di dunia ini. Setiap hal kecil yang kita lakukan untuk mengatasi pemanasan global tentunya akan semakin membuat hidup dan kehidupan anak cucu kita di masa mendatang akan lebih baik dan tidak terpuruk karena ulah yang kita lakukan di masa lampau. Mari kita atasi global warming bersama-sama.